MAKALAH
“ PSIKOLOGI REMAJA”
Di Susun Oleh :
Astrit Emia Br Tarigan ABA 116 001
Kelompok 1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL PROGRAM STUDI PPKn 20117
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas berkah, rahmat, dan hidayahNya sehingga makalah ini dapat
saya selesaikan sebagaimana yang
saya harapkan. Tugas makalah yang diberi
judul “ FISIKOLOGI REMAJA ” ini
ialah suatu makalah yang dapat di pergunakan untuk membuat pengetahun.Kemudian
dengan selesainya makalah ini, saya mengucapkan rasa terimakasih kepada dosen
sehingga malakah yang telah kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Saya
menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. Kritik serta saran yang membangun dari pembaca penulis harapkan agar
kedepannya makalah ini dapat jauh lebih baik lagi. Terimakasih.
Penulis
Palangkaraya,
,april,2017.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR
ISI................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan.............................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
1. Maksud Psikologi Remaja.................................................................. 3
2. Tugas Tugas Perkembangan Remaja Pada
Umumnya Remaja ........ 5
3. Faktor Yang Mempercepat Perkembangan
Fisikologi Remaja ....... 9
4. Masalah Masalah Yang Terkait Dengan Pencapainyan
Tugas
Tugas
Perkembangan Remaja ……………………............................ 10
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 13
B. Saran………………………………………………………………... 13
C. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………. 14
PENDAHULUAN
BAB 1
A.
Latar
Belakang
Remaja
merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa,masa setengah
baya dan masa tua.Dimana masa remaja memiliki kematangan emosi, sosial, pisik
dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati
dengan berbagai kesulitan.Remaja dalam tugas perkembangannya memiliki beberapa
fase, dengan melihat semakin rumit permasalahanya sehingga dengan mengetahui
tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh
remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah
persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
Ada
hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan diri memasuki alam
kehidupan masa dewasa, serta memiliki kebutuhan pribadi dalam arti luas. Dari
segi individu dikaitkan dengan perkembangan pikir, sikap, perasaan, kemauan dan
perlakuan nyata.dari segi lingkungan ada semacam ”tuntutan” dari faktor sosial,
religius, nilai-nilai dan norma yang hidup didalamnya.Tuntutan itu “dikenakan”
bagi individu sebagai bagian dari lingkungan itu juga.
Dalam
tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai
tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas
perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam
keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam
menangani permasalahan tersebut.
A.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan fisikolog remaja?
2. Apa
tugas-tugas perkembangan remaja secara umum
3. Apa
factor-faktor yang mempengaruhi lancarnya pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
4. Apa Masalah-masalah yang terkait dengan
pencapaian tugas-tugas perkembangan remaja
B.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja secara umum.
2. Untuk Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi lancarnya pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja.
3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang
terkait dengan pencapaian tugas-tugas perkembangan remaja.
4. Untuk mengetahui upaya untuk menumbuhkembangkan
tugas-tugas
C.
Manfaat
Penulisann
Bisa
mendapat ilmu pengetahuan tentang perkembangan remaja dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan remaja agar tidak terjadi penyimpangan dalam masa pertumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Maksud Psikologi Remaja
Masa
remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Hal ini
sering membuat bingung baik oleh si remaja sendiri dan orang tua. Banyak remaja
terjerumus ke dalam kerusakan moral ketika mencoba mencari jati diri. Begitu
juga, orang tua sering kali tidak tahu harus berbuat apa kepada anak remajanya
yang sepertinya mulai nakal. Disinilah fungsi psikologi remaja, yaitu untuk
memahami
1.
Cara
Berpikir Para Remaja, Bagaimana Remaja Menyesuaikan Diri
Sebagai
makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran orang lain, dibutuhkan adanya
keselarasan diantara manusia itu sendiri. Agar hubungan interaksi berjalan baik
diharapkan manusia mampu untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap
lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya, sehingga dapat menjadi bagian
dari lingkungan tanpa menimbulkan masalah pada dirinya. Dengan kata lain
berhasil atau tidaknya manusia dalam menyelaraskan diri dengan lingkungannya
sangat tergantung dari kemampuan penyesuaian dirinya.
2.
Cara
Menumbuhkan Motivasi Belajar (Untuk Para Pengajar)
Ada
beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa, sebagai berikut:
a. Menjelaskan
tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya
terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus
yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula
motivasi dalam belajar.
3.
Definisi
Penerimaan Sosial Bagi Remaja
Setiap
remaja dituntut untuk menguasai ketrampilan-ketrampilan sosial dan kemampuan
penyesuaian diri terhadap lingkungan sekitarnya. Ketrampilan sosial dan
kemampuan penyesuaian diri menjadi semakin penting dan krusial manakala anak
sudah menginjak masa remaja. Hal ini disebabkan karena pada masa remaja
individu sudah memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dimana pengaruh
teman-teman dan lingkungan sosial akan sangat menentukan.
Ketrampilan-ketrampilan tersebut biasanya disebut sebagai aspek psikososial.
Salah satu aspek dari ketrampilan sosial adalah penerimaan sosial.
4.
Maraknya
Tindak Kekerasan Dalam Berpacaran
Pacaran
adalah hubungan antara pria dan wanita yang diwarnai keintiman dimana satu sama
lain terlibat dalam perasaan cinta dan saling mengakui pasangannya sebagai
pacar. Melalui berpacaran seseorang akan mempelajari mengenai perasaan
emosional tentang kehangatan, kedekatan dan berbagi dalam hubungan dengan orang
lain. Salah satu tugas perkembangan dewasa muda adalah berkisar pada pembinaan
hubungan intim dengan orang lain.
5.
Memahami
Tentang Perkembangan Psikologi Remaja
Secara
tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu masa
dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan
kelenjar. Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang
meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan
kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh
konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan
psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.
6.
Pengendalian
Diri Bagi Remaja
Perubahan-perubahan
sosial yang cepat (rapid sosial change) sebagai konsekuensi modernisasi,
industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi telah mempengaruhi
perilaku, nilai-nilai moral, etika, dan gaya hidup (value sistem and way of
life).
B.
Tugas-Tugas
Perkembangan Remaja Pada Umum Nya
Tugas-tugas
perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi
lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun
psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan
tantangan hidup yang ada dihadapannya.
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang
disertai oleh berkembangnya kapasitas intelektual, stres dan harapan-harapan
baru yang dialami remaja membuat mereka mudah mengalami gangguan baik berupa
gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan perilaku. Stres, kesedihan,
kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka mengambil resiko
dengan melakukan kenakalan (Fuhrmann, 1990).
Menurut
Karl C.Garrison (dalam al-mighwar) ada 6 kelompok pembagian tugas perkembangan
yang berbeda yaitu :
a)
Menerima
Keadaan Jasmani
Pada
periode pra-remaja(periode pubertas), anak tumbuh cepat yang mengarahkannya
pada bentuk orang dewasa. Pertumbuhan ini diiringi juga oleh perkembangan sikap
dan citra diri. Mereka memiliki gambaran diri seolah-olah sebagai model
pujaannya. Remaja wanita biasanya sering mendambakan wajahnya secantik bintang
film pujaannya, sementara remaja laki-laki sering berkhayal menjadi seorang
pahlawan pujaannya. Mereka sering membandingkan dirinya dengan teman-teman
sebayanya, sehingga akan cemas bila kondisinya tidak seperti model pujaannya
atau teman-teman sebayanya. Pada masa remaja, hal itu semakin berkurang, dan
mereka mulai menerima kondisi jasmaninya, serta memelihara dan memanfaatkannya
seoptimal mungkin.
b)
Memperoleh
Hubungan Baru dan Lebih Matang dengan Teman Sebaya Antara Dua Jenis Kelamin
Kematangan
seksual yang dicapai sejak awal masa remaja mendorong remaja untuk menjalin
hubungan social, terutama dengan lawan jenis. Remaja diharapkan bisa mencari
dan mendapatkan teman baru yang berlainan jenis. Mereka ingin mendapat
penerimaan dari kelompo teman sebaya lawan jenis ataupun sesame jenis agar
merasa dibutuhkan dan dihargai.kematangan fisik dan psikis banyak mempengaruhi
penerimaan teman-teman sekelompok remaja dalam pergaulannya. Tanpa penerimaan
teman sebaya, dia akan mengalami berbagai gangguan perkembangan psikis dan
social, seperti membentuk geng sendiri yang berperilaku mengganggu orang lain.
c)
Menerima
kondisi dan belajar hidup sesuai jenis kelaminnya.
Sejak
masa puber, perbedaan fisik antara laki-laki dan wanita tampak jelas lalu
berembang matang pada masa dewasa. Apabila bentuk tubuhnya tidak memuaskan,
mereka menyesali diri sebagai laki-laki atau wanita. Padahal, mereka seharusnya
menerima kondisinya dengan penuh tanggung jawab. Remaja laki-laki harus
bersifat maskulin, lebih banyak memikirkan soal pekerjaan sedangkan remaja
wanita harus bersifat feminine, memikirkan pekerjaan yang ebrkaitan dengan
urusan rumah tangga dan pola asuh anak.
d)
Mendapatkan
kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Bebas
dari kebergantungan emosional merupakan tugas perkembangan penting yang
dihadapi remaja. Apabila tidak memiliki kebebasan emosional, mereka akan
menemui berbagai kesukaran dalam masa dewasa, tidak bisa membuat keputusan
sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan yang ditempuhnya.
e)
Mendapatkan kesanggupan berdiri sendiri dalam
hal-hal yang berkaitan dengan masalah ekonomi.
Tugas
lainnya adlah kesanggupan berdiri sendiri dlam maslah ekonomi karena kelak
mereka akan hidup sebagai orang dewasa. Kesanggupan di sini mencakup dua tugas;
a. Mencari sumber keuangan atau pemasukan.
b. Pengelolaan keuangan.
6. Memperoleh nilai-nilai dan falsafah
hidup.
Sejumlah
penelitian membuktikan bahwa masalah yang berkaitan dengan kehidupan dan
falsafah hidup seperti tujuan hidup, perilaku dirinya, keluarganya dan orang
lain, serta soal keagamaan menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja. Para
remaja memang diharapkan memiliki pola pikir, sikap perasaan, dan perilaku yagn
menuntun dan mewarnai berbagai aspek kehidupannya dalam masa dewasa kelak.
Dengan demikian mereka memiliki kepastian diri, tidak mudah bingung, tidak
mudah terbawaa arus kehidupan yang terus berubah yang pada akhirnya tidak
mendapatkan kebahagiaan.
Psikolog
William W. Wattenberg (al-mighwar) membagi masa remaja atas remaja awal dan
akhir. Menurutnya, tugas-tugas perkembangan remaja awal adalah:
a. Mampu mengotrol diri sendiri seperti
orang dewasa.
Remaja
awal diharapkan mampu mengontrol segala perbuatannya. Timbulnya tugas
perkembangan ini akibat bertambahnya pekerjaan atau perbuatan remaja, baik yang
boleh dilakukan atau yang tidak .
b. Mendapat kebebasan.
Tugas
perkembangan lainnya bagi remaja awal adalah mendapatkan kebebasan. Maksudnya,
remaja awal diharapkan belajar dan berlatih untuk menentukan pilihan, membuat
keputusan dan melaksanakan keputusannya serta berani mempertanggungjawabkannya.
Dengan kebebasan ini remaja awal diharapkan tidak lagi bergantung pada orang
tua dan orang dewasa lainnya
c. Bergaul dengan teman-teman lawan jenis.
Rasa
simpati, rasa tertarik untuk selalu bersama-sama dengan lawan jenisnya mulai di
dasari oleh remaja awal, meskipun mereka masih meragukan apakah lawan jenisnya
tertarik kepadanya, merasa malu untuk saling mendekat dan saling bergaul,
merasa bimbang pada daya tarfik dirinya sendiri bagi lawan jenisnya, sehingga
tidak sedikkit remaja yang tidak mau berpacaran.
d. Memiliki citra diri yang nyata.
Remaja
awal juga dihaarapkan mampu menilai kondisi dirinya secara apa adanya.
Maksudnya, mampumengukur kelebihan dan kekurangannya serta dapat menerima,
memelihara dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, dan mampu memngukur apa saja
yang disenangi atau tidak disenangi oleh teman-teman sebayanya.
C.
Faktor
Yang Mempercepat Perkembangan Fisikologi Remaja
Sukses atau gagalnya pelaksanaan
tugas perkembangan remaja dipengaruhi oleh beberapa factor:
1. Pertumbuhan fisik remaja. Tugas
perkembangan remaja akan sukses bila pertumbuhan fisik remaja berjalan dengan
sewajarnya.
2. Perkembangan psikis remaja.tugas
perkembangan akan sukses bila perkembangan psikisnya, seperti mental, sikap,
perasaannya berkembang dengan wajar.
3. Posisi remaja dalam keluarga. Kelancaran
tugas perkembangan juga banyak dipengaruhi oleh posisinya ditengah keluarga;
sebagai anak tunggal atau bukan, anak kandung atau anak angkat, anak pertama
atau anak terakhir.
4. Kesempatan remaja untuk mempelajari
tugas-tugas perkembangan. Banyak sedikitnya kesempatan yang dimiliki remaja
sangat berpengaruh pada pelaksanaan tugas perkembangan remaja.
5. Motivasi diri. Ada tidak adanya motivasi,
kuat atau lemahnya, atau factor pendorong yang ada dalam diri seorang remaja
akan memperlancar atau menghambat pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja.
Motivasi dapat bersumber dari dlam diri remaja, seperti semangat dan obsesi,
dan dari luar diri remaja, sseperti penghargaan orangtua atau masyarakat
terhadap remaja.
6. Lancarnya pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan pada masa sebelumnya. Kelancaran pelaksaan tugas-tugas
perkembangan remaja selama masa kanak-kanak atau masa puber akan berpengaruh
terhadap kelancaran pelaksaan tugas-tugas perkembangan pada masa berikutnya.
D.
Masalah-Masalah
Yang Terkait Dengan Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Remaja
Menurut
Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam memenuhi
tugas-tugas tersebut, yaitu:
1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah
yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah, kondisi fisik,
penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
2. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang
timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian
kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru,
adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh
orangtua.
3. Elkind dan Postman (dalam Fuhrmann, 1990)
menyebutkan tentang fenomena akhir abad dua puluh, yaitu berkembangnya kesamaan
perlakuan dan harapan terhadap anak-anak dan orang dewasa. Anak-anak masa kini
mengalami banjir stres yang datang dari perubahan sosial yang cepat dan
membingungkan serta harapan masyarakat yang menginginkan mereka melakukan peran
dewasa sebelum mereka masak secara psikologis untuk menghadapinya.
Tekanan-tekanan tersebut menimbulkan akibat seperti kegagalan di sekolah,
penyalahgunaan obat-obatan, depresi dan bunuh diri, keluhan-keluhan somatik dan
kesedihan yang kronis.
4. Lebih lanjut dikatakan bahwa masyarakat
pada era teknologi maju dewasa ini membutuhkan orang yang sangat kompeten dan
trampil untuk mengelola teknologi tersebut. Ketidakmampuan remaja mengikuti
perkembangan teknologi yang demikian cepat dapat membuat mereka merasa gagal, malu,
kehilangan harga diri, dan mengalami gangguan emosional.
5. Bellak (dalam Fuhrmann, 1990) secara
khusus membahas pengaruh tekanan media terhadap perkembangan remaja.
Menurutnya, remaja masa kini dihadapkan pada lingkungan dimana segala sesuatu
berubah sangat cepat. Mereka dibanjiri oleh informasi yang terlalu banyak dan
terlalu cepat untuk diserap dan dimengerti. Semuanya terus bertumpuk hingga
mencapai apa yang disebut information overload. Akibatnya timbul perasaan
terasing, keputusasaan, absurditas, problem identitas dan masalah-masalah yang
berhubungan dengan benturan budaya.
6. Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja
yang disertai oleh berkembangnya kapasitas intelektual, stres dan
harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat mereka mudah mengalami
gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan perilaku.
Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka
mengambil resiko dengan melakukan kenakalan (Fuhrmann, 1990).
1.
Upaya
Untuk Menumbuhkembangkan Tugas Perkembangan Remaja.
Untuk
memperlancar dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan remaja, terdapat
beberapa cara yang dapat dilakukan :
1. Membeeri banyak kesemempatan kepada
remaja untuk aktif dalam berbagai aktivitas social, seperti olahraga dan seni.
2. Membantu mengarahkan peran remaja sesuai
dengan tugasnya, seperti laki-laki lebih berkonsentrasi pada studi dan karir,
sedangkan perempuan lebih berkonsentrasi pada persiapan menjadi seorang ibu.
3. Membantu remaja yang lambat
perkembangannya melalui penjelasan bahwa hal itu biasa terjadi dalam perubahan
jasmani yang bersifat variatif dan membuka peluang diskusi.
4. Membantu remaja untuk memilih lapangan
kerja yang tepat dan sesuai dengan bakat dan keinginannya, serta mengarahkannya
pada jenis pendidikan yang harus dimasukinya sebagai persiapan memasuki
lapangan kerja itu.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Menurut
Karl C.Garrison ada 6 kelompok pembagian tugas perkembangan yang berbeda yaitu
:
1. Menerima Keadaan Jasmani
2. Memperoleh Hubungan Baru dan Lebih Matang
dengan Teman Sebaya Antara Dua Jenis Kelamin
3. Menerima kondisi dan belajar hidup sesuai
jenis kelaminnya.
4. Mendapatkan kebebasan emosional dari
orang tua dan orang dewasa lainnya.
5. Mendapatkan kesanggupan berdiri sendiri
dalam hal-hal yang berkaitan dengan masalah ekonomi.
6. Memperoleh nilai-nilai dan falsafah
hidup.
B.
SARAN
1. Agar
dapat memahami dan dapat di mengerti tentang perkembangan psikologi anak.
2. Agar
para orag tua dapat lebih bisa mengerti tentang masalah pertumbuhan psikologi
pada anak.
3. Bantuan
Bagi para remaja yang sedang berkembang harus bisa memilah dan memilih mana
lingkungan yang baik dan cocok untuk di pakai
DAFTAR PUSTAKA
/RV=2/RE=1494263774/RO=10/RU=http%3a%2f%2fbelajarpsikologi.com%2fcategory%2fpsikologi-perkembangan%2fpsikologi-
remaja%2f/RK=0/RS=ETaPRn8sV4cnxu20sINK93jxCFM-Diakses 08 mai 2017, pukul 05.20
https://id.search.yahoo.com/search?ei=UTF-8&fr=ytff-yff16&p=fisikologi+remaja Diakses 08 mai 2017, pukul 05.22
https://kristiono.wordpress.com/2008/04/23/perkembangan-psikologi-remaja/
Diakses 08 mai 2017 , pukul 06.00
0 Komentar Blog: