KATA
PENGANTAR
Ahamdulillah, puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kemampuan kepada hambanya sehingga kami dapat menyelesiakan tugas makalah ini
tepat pada pada waktunya dengan judul “MULTIDIMENSI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK’’.
kami menyadari bahwa dalam
penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan baik dalam segi substansi
maupun tata bahasa, Oleh karena itu kritik
dan saran sangat diharapkan demi perbaikan tugas makalah
selanjutnya agar lebih baik lagi. Atas saran dan kritikannya saya ucapkan
banyak terimah kasih.
Palangka
Raya 07 April 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................
i
DAFTAR ISI......................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah....................................................................................................
2
C. Tujuan
Penulisan......................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Energi dan
Kreativitas Peserta Didik ......................................................................
3
B. Lima
Dimensi Perkembangan Peserta Didik ..............................................................
4
C. Anatomi
Pengembangan Peserta Didik ...................................................................
5
D. Dimensi
Kesadaran Peserta Didik ............................................................................
E.
Perkembangan Fisik Peserta Didik…………………………………………………
F.
Kapasitas Otak Peserta Didik………………………………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran
.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Multidimensi Perkembangan Peserta
Didik Meliputi beberapa poin penting yaitu : Energi dan Kreativitas Peserta
Didik, . Lima Dimensi Perkembangan Peserta Didik, Anatomi Pengembangan Peserta
Didik, Dimensi Kesadaran Peserta Didik, Perkembangan Fisik Peserta Didik, Kapasitas
Otak Peserta Didik.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Energi dan
Kreativitas Peserta Didik ?
2.
Apa saja Lima Dimensi Perkembangan
Peserta Didik ?
3.
Sebutkan Anatomi Pengembangan Peserta Didik ?
C.
Tujuan
Penulisan
Yaitu
untuk menambah wawasan dan untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan
peserta didik tentang ”multidimensi perkembangan peserta didik”.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Energi dan Kreativitas Peserta Didik
Teori perkembangan yang berpusat
pada peserta didik harus mendasarkan diri pada gagasan bahwa kemampuan
eksternal mereka merupakan cerminan dari perkembangan progresif dari kesadaran
internal dan kapasitasnya. Perkembangan itu bukan hanya bersumber dari faktor
eksternal atau akibat penciptaan dan penerapan alat atau instrumen yang lebih
baik yang bersentuhan dengan mereka. Perubahan peserta didik dari luar terjadi
karena mereka pada umumnya terus berubah. Premis dasar perkembangan peserta
didik adalah, bahwa baik individu, masyarakat, maupun pranata lainpun yang
bersentuhan dengannya terus berkembang. Peserta didik hanyalah sebagian dari
ekspresi pada tingkatan yang berbeda dari proses pengembangan manusia pada
umumnya.
Perkembangan dan pengembangan
peserta didik terus berlanjut sejalan dengan perubahan sistem sosial dan
kompleksitas kehidupan. Subtansi dan proses interaksi mereka dengan manusia
dewasapun sangat kuat pengaruhnya. Perkembangan itu mengekspresikan energi dan
kreatifitas peserta didik menjadi lebih efektif untuk mencapai tujuan dan masa
depan mereka kelak, terlepas dari apakah hal itu sejak atau tidak dengan tujuan
politik, ekonomi, sosial, atau budaya yang terus berkembang.
Kecenderungan ini berlaku juga bagi
perkembangan individual peserta didik. Mengikuti pemikiran Robert Marcfarlane
(1999) peserta didik secara individual mengembangkan hal itu dengan cara meningkatkan
kapasitas dirinya melepaskan, mengatur, serta mengekspresikan energi dan
kapasitas untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidupnya. Oleh karena aspirasi,
emosi, dan penalaran peserta didik masih dalam proses metamorphosis, hal ini
bisa dan bisa juga tidak terkait dengan dimensi masa depan, kesejahteraan
ekonomi, pengakuan sosial, pemahaman mental, atau pencerahan spiritual.
Korespodensi antara pengembangan
sosial dan perkembangan peserta didik secara perorangan atau kelompok bersifat
sangat kuat. Karena memang, proses sosial dan proses individual tidak hanya
serupa, melainkan selalu bersentuhan. Keduanya saling bergantung. Individu
peserta didik berkembang dengan dukungan aktif dari masyarakat dan pengembangan
masyarakat berjalan sesuai dengan kontribusi kreatif individu. Guru orang tua,
agen pembaru, kelompok startegis, dan sebagainya merupakan individu perintis
yang berfungsi sebagai pemimpin untuk memperkenalkan kegiatan baru dalam
masyarakat, termasuk di dunia pendidikan dan pembelajaran. Kelompok itu
mewariskan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada generasi
berikutnya dan itu diperoleh melalui upaya-upaya kolektif di masa lalu.
Menurut Robert Macfarlane (1999)
secara umum perkembangan masyarakat melibatkan kemajuan stimultan sektor fisik,
sosial, mental dan spiritual, serta budaya pranata atau organisasi yang ada
dalam masyarakat. Peserta didikpun ikut terimbas dengannya. Sektor-sektor
dimaksud mencakup beberapa hal. Pertama, infrastruktur lingkungan fisik,
sanitasi, dan sistem transportasi. Kedua, insfrastruktur sosial, seperti
keamanan, pemerintahan, produksi pangan, perdagangan, keuangan, industri, dan
pendidikan. Ketiga, infrastuktur mental, media informasi, teknologi, ilmu
pengetahuan, dan bentuk-bentuk pengetahuan lainnya. Keempat, budaya,
nilai-nilai spiritual/keyakinan, dan nilai-nilai yang menentukan aspirasi dan
perilaku manusia pada umumnya.
B. Lima Dimensi Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan peserta didik mengikuti
alur perkembangan manusia pada umumnya. Perbedaannya, mereka menerima sentuhan
lebih dibandingkan dengan tidak meniti bangku sekolah. Karena itu, peserta
didik memerlukan pengembangan sesuai dengan keterampilan sikap, perilaku,
pengetahuan, dan nilai pribadi anggota masyarakat. Dalam makna luas,
perkembangan peserta didik mencakup lima ranah, yang secara ringkas disajikan
sebagai berikut.
1. Perkembangan fisik, dimana
lajunya relatif sesuai dengan faktor genetis, menu makanan, pelatihan yang
diperoleh, kebiasaan hidup, dan kondisi lingkungan.
2. Perkembangan sosial, dimana anak
dapat berkembang sesuai dengan bentukan masyarakat. Misalnya, anak atau peserta
didik akan menjadi lebih politis, berorientasi ekonomis, dinamis, dimiliki
disiplin dan bertaqwa, memiliki daya suai, dan sebagainya.
3. Perkembangan mental, dimana
peserta didik tumbuh makin bermental, stabil, arif, dewasa, dan bijaksana.
Sebagai bagian dari masyarakat peserta didik menjadi lebih canggih dalam
aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Perkembangan budaya atau
spiritual, dimana peserta didik harus menumbuhkan toleransi terhadap
orang-orang dengan keyakinan yang berbeda, pengakuan hak asasi manusia, dan
nilai-nilai umum.
5. Perkembangan intelektual,
khususnya pergeseran dari kemampuan penalaran konkrit ke abstrak, mengolah data
menjadi informasi, memecahkan masalah-masalah yang rumit, serta membuat solusi
atau dasar informasi yang mirip, sama atau bertentangan.
C. Anatomi Pengembangan Peserta Didik
Pengembangan dan perkembangan
peserta didik merupakan evolusi progresif dari dimensi fisik, sosial, mental,
budaya dan spiritual, dan intelektual. Kelimanya tumbuh dan berkembang sebagai
kesadaran dan mewujud sebagai pengorganisasian dengan kekuatan-kekuatan yang
lebih tinggi. Peserta didik mengatur ekspresi energi mereka pada tingkat yang
berbeda dengan cara meningkatkan keterampilan, sikap, penguasaan informasi,
pemahaman konseptual, dan nilai-nilai yang dianut.
Selama proses ini berlangsung sifa
kesadaran manusia berevolusi dari lebih didominasi oleh dimensi fisik menjadi
lebih mengandalkan dan mementingkan dimensi dan mental, spiritual, dan
intelektual. Semakin tinggi tingkat kesadaran semakin tinggi pula energy dan
kapasitas yang dimiliki oleh peserta didik untuk melakukan apapun yang dihadapi
dan harus dilakukannya.
Pada tatana kehidupan masyarakatpun,
kita melihat bahwa evolusi ketergantungan secara eksklusif bergeser dari sumber
daya fisik ke peningkatan kekuatan organisasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi,
serta sumber daya mental dan spiritual. Pada diri individu peserta didik, kita
melihat perkembangan yang sama dari mereka yang mengekspresikan energi nyaris
secara ekslusif melalui kehidupan kerja manual ke semakin bergantung pada
keterampilan sosial dan pengetahuan mental untuk meningkatkan produktivitas
energi fisik mereka.
D. Dimensi Kesadaran Peserta Didik
Mengikuti logika berpikir Robert
Macfarlane (1999) tentang pengembangan manusia, peserta didik memiliki tiga
pusat kesadaran yang bagian-bagiannya bisa dikembangkan. Pertama, kesadaran
fisik, berupa sensasi fisik, dorongan, dan kebutuhan yang mendesak. Kedua,
kesadaran mental, seperti sifat gugup, dorongan psikologis, perasaan, dan
emosi. Termasuk di dalamnya kesadaran diri, kesadaran akan pengetahuan, dan
kemauan atau itikad baik. Ketiga, kesadaran spiritual atau rohani berupa
intuisi spiritual, kebijaksanaan, dan dorongan kekuasaan yang dalam banyak
kasus belum berkembang sepenuhnya.
Kesadaran itu sebaian berada di alam
sadar dan sebagian lagi di alam bawah sadar. Kesadaran fisik adalah yang
“paling kasar”, sebagian besar berupa alam bawah sadar, bertindak secara otonom
dan sebagai respon atas kemauan mental. Kesadaran mental adalah kesadara yang
paling halus dan “paling sadar”, termasuk kesadaran diri atas “sikap sadar” dan
kemauan. Kesadaran spiritual hamper seluruhnya berada pada alam bawah sadar
atau lebih akurat disebut supranatural.
Setiap bagian dari kesadarn itu
dapat dibagi lagi menjadi dua sampai tiga subbagian yang mencerminkan tiga
tingkat yang sama dalam setiap bagian, karena masing-masing berinteraksi dan
dengan ekspresi perwakilan dari tiga lainnya. Masing-masing dari sembilan
bagian dapat dikembangkan untuk berbagai tingkat dalam berbagai kombinasi
dengan yang lain. Masing-masing kesadaran itu ada yang dominan, dengan
keberadaan semua kombinasi.
E. Perkembangan Fisik Peserta Didik
Pertumbuhan dan perkembangan fisik
merupakan sisi yang paling nyata dari manusia manapun, demikian juga bagi
peserta didik. Menurut Catherine (2010) pengembangan fisik dimaksud antara lain
mencakup perubahan dalam ukuran dan proporsi tubuh, penampilan, serta fungsi
berbagai sistem tubuh. Menyertai pertumbuhan dan perkembangan terjadi juga
perkembangan otak, persepsi, kapasitas motor, dan kesehatan fisik. Pertumbuhan
dan perkembangan fisik peserta didik adalah unik karena semua perubahan yang
terlihat dilewati hamper setiap mereka yang normal. Pertumbuhan fisik itu
meerupakan hasil dari interaksi yang bersifat terus-menerus dan kompleks
sebagai interaksi antara factor keturunan dan lingkungan. Dengan demikian, jika
terjadi keragaman dalam penampilan fisik peserta didik hendaknya tidak mewarnai
diskriminasi layanan di bidang pendidikan dan pembelajaran.
F. Kapasitas Otak Peserta Didik
Otak merupakan organ berpikir yang
berkembang melalui proses belajar dan berinteraksi dengan dunia melalui
persepsi dan tindakan. Stimulasi mental meningkatkan fungsi otak anak dan hal
itu benar-benar melindungi merekadari penurunan kognitif, seperti halnya
latihan fisik. Otak manusia mampu terus beradaptasi dan mengingat kembali apa
yang telah dialami. Bahkan di usia tua, dapat tumbuh neuron baru. Penurunan
mental pada skala yang besar biasanya disebabkan oleh penyakit, sedangkan penurunan
memori atau keterampilan motorik umumnya lebih disebabkan oleh keterbatasan
aktifitas dan kurangnya latihan dan stimulasi mental. Dengan kata lain, otak
peserta didik harus terus dioptimasi dan digunakan atau mereka akan mengalami
penurunan daya memori.
Bagi peserta didik, latihan mental
amat penting untuk fungsi otak yang lebih baik. Ketika masih memasuki
kelas-kelaa awal sekolah atau saat masih muda anak-anak melihat dunia tampak
penuh dengan keajaiban, memancing kepenasaran, memunculkan 'penemuan' yang
menyenangkan, bahkan juga tantangan yang menakutkan. Ketika itu otak peserta
didik sedang dalam kapasitas tinggi untuk menyerap banyak bite informasi,
sekaligus mengembangkan keterampilan hidup. Ledakan ini laksana belajar dalam
kerangka olimpiade otak dari keseluruhan perjalanan hidup manusia.
Namun demikian, tidak seperti atlet
olimpiade yang memiliki waktu terbatas untuk menunjukkan kinerja puncak mereka,
otak manusia dapat terus tumbuh dan meningkatkan dengan cara memperbanyak
gerakan fisik dan olahraga. Sangat mungkin inilah yang mendasari, di banyak
negara jam berolahraga bagi anak-anak sekolah mendapatkan proporsi lebih
dibandingkan dengan di negara lainnya.
BAB
III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan uraian materi di atas
dapt disimpulkan bahwa Multi Dimensi Perkembangan Peserta Didik terbagi menjadi
Energi dan Kreativitas Peserta Didik , Lima Dimensi Perkembangan Peserta Didik, Anatomi Pengembangan Peserta Didik , Dimensi
Kesadaran Peserta Didik , Perkembangan Fisik Peserta Didi, Kapasitas Otak Peserta Didik
B.SARAN
lebih merasa terhormat bila para
pembaca dapat menambahkan dan mengisi kekurangan bahkan kejanggalan dalam
makala ini sesuai dengan sumbernya.
DAFTAR PUSTAKA
-
Sudarman Danim, Perkembangan Peserta Didik, Alfabeta, Bandung, 2010
- http://fitrianur.blogspot.com
0 Komentar Blog: