Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

alat alat dan bagian fotografi

0

 

MAKALAH

ALAT-ALAT DAN BAGIAN PENDUKUNG FOTOGRAFI

Description: C:\Users\ACER\Documents\Tugas Yenti\YentiLestari\gambar upr.jpg


 

NAMA ANGGOTA KELOMOK VII :

 

v   SITI LESTARI                                                                                AFD 116 028

v  JENI WULANDARI                                                                                    AFD 115 084

v  DIDI RAHMAN                                                                               AFD 116 042

v  RIKARDO PURBA                                                                         AFD 116 029

v  DANDI EFRATA                                                                             AFD 116 058 

                                               

 

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2018


KATA PENGANTAR

 

            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,inayah,taufik dan hidayah NYA,sehingga kami berhasil  menyelesaikan makalah ini yang selesai tepat pada waktunya yang berjudul ”ALAT-ALAT DAN BAGIAN PENDUKUNG FOTOGRAFI”

            Penulisan makalah adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan Media Foto. Dalam penyusunan tugas atau materi ini,tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi serta dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,khususnya kepada:

Samson baenea, S.kom, M.kom, selaku dosen mata kuliah pengembangan media foto yang                   meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan,pengarahan,dorongan dalam rangka menyelesaikan makalah ini.

Rekan-rekan kerja dan mahasiwa Teknologi Pendidikan Universitas Palangka Raya angkatan 2016

            Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik teknik penulisan atau materi.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Aamiin.

Palangka Raya,15 September 2017

 

Penyusun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang....................................................................................................................... 1

Rumusan Masalah.................................................................................................................. 1

Tujuan.................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

Peralatan Fotografi................................................................................................................ 2

Filter....................................................................................................................................... 2

Flas......................................................................................................................................... 16

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................................ 20

Saran...................................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Kamera adalah alat paling popular dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari Camera obscura, yang artinya “ruang gelap”, mekanisme awal untuk memproyeksi tampilan dimana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern. Dalam dunia fotografi kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Sejak diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi dikenal sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagi masyarakat dunia. Seiring berjalannya waktu dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian pesat. Perkembangan teknologi yang canggih pengambilan gambar saat ini bisa dilakukan setiap hari hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan gambar akan terlihat mudah. Dalam pemotretan, selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada kalanya kita memerlukan alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita. Alat pendukung ini sangat berguna untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita. Penggunaan alat bantu dapat mempengaruhi hasil pemotretan yang akan kita peroleh. Semuanya tergantung pada sejauh mana kreatifitas kita dalam menciptakan karya fotografi dan seperti apa foto yang kita inginkan.

 

B.  Rumusan Masalah

1.      Apa fungsi filter dan beberapa jenis filter dalam teknik fotografi ?

2.      Apa fungsi flas dalam teknik fotografi ?

 

C.  Tujuan

1.      Mengetahui fungsi filter dan beberapa jenis filter dalam teknik fotografi

2.      Mengetahui fungsi flas dalam teknik fotografi

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Teknik Fotografi  (Peralatan Pendukung)

Sebuah kamera merupakan alat utama dalam dunia fotografi, karena alat ini sebagai sarana pembidik sekaligus sebagai perekam gambar terhadap obyek atau peristiwa yang ingin dijadikan pentransferan imajinatif moment estetis. Selain kamera sebagai senjata para fotografer, juga terdapat beberapa peralatan atau perlengkapan lainnya guna untuk mempermudah dalam mengambilan obyek serta mendapatkan beberapa kesan atau karakter khusus pada karya fotografi yang akan diciptakannya nanti. Beberapa peralatan tersebut diantaranya adalah Filter sebagai alat untuk menciptakan karakter khusus pada hasil foto, Flash sebagai alat bantu penciptaan cahaya, Tripod atau Monopod sebagai alat penyanggah kamera, Shutter Release sebagai alat penekan yang digunakan dalam jarak jauh dari kamera dan Vertical Grip untuk mempermudah dalam pengambilan gambar dalam posisi vertical dan sekaligus sebagai cadangan baterai.  Masing-masing peralatan yang telah disebutkan di atas sering kali digunakan dalam melakukan pemotretan baik di dalam ruangan atau diluar ruangan. Tentu saja masing-masing mempunyai fungsi dan karakter penggunaannya serta efek dari hasil foto terhadap peralatan yang telah disebutkan diatas. Berikut ini akan dijelaskan secara terperinci dari peralatan tersebut diantaranya sebagai berikut :

1.      Filter

Filter dalam dunia fotografi dapat sebagai penyaring pencahayaan yang masuk dalam lensa guna pembakaran sebuah film. Filter juga berfungsi sebagai alat untuk penciptaan efek tertentu hingga terciptanya karakter khusus terhadap obyek yang dibidiknya. Penciptaan efek tersebut tergantung dari jenis filter yang digunakan dalam melakukan pemotretan. Filter dalam fotografi berbentuk ring lingkaran terbuat dari bahan kaca khusus dengan karakter beraneka ragam yang mencerminkan efek pada hasil fotografi. Pemasangan atau penempatan filter pada kamera fotografi dipasang di depan lensa kamera dengan cara memutar ring filternya, dan diameter ring filter ini harus sesuai dengan besarnya diameter lensa kamera. Berbagai macam jenis filter dalam fotografi telah beredar di tengah masyarakat, dan beberapa filter tersebut akan diuraikan penjelasnnya sebagai berikut ini :

a.       Filter Clear atau Normal

Filter Clear adalah dalam dunia fotografi berfungsi untuk melindungi lensa kamera. Filter ini tidak menciptakan efek terhadap hasil bidikan, tetapi hanya untuk melindungi dari lensa kamera terhadap debu yang riskan menempel pada lensa hingga pada akhirnya nanti mengganggu dari pencahayaan yang masuk. Filter ini sering juga disebut dengan filter normal, disebut demikian karena tidak berefek terhadap hasil pencahayaan yang masuk dalam lensa kamera pada waktu terjadinya proses exposure. Adalah fatal jika lensa kamera tergores karena adanya benturan benda tumpul yang secara tidak sengaja dalam pembawaan kamera. Berkat adanya filter clear ini, maka lensa kamera yang harganya mahal itu bisa terselamatkan, meskipun harus mengorbankan ring filternya, minimal kita hanya menganti ongkos yang ringan yaitu membeli filternya daripada harus membeli lensanya dengan harga mahal itu.

Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Filter-Clear.jpg 

 

 

 

 

 

 

* Filter Clear dalam fotografi berfungsi sebagai pelindung lensa kamera dari unsur kotoran debu yang selalu mudah menempel pada saat melakukan pemotretan di luar gedung. Selain itu juga menjaga lensa terbebas dari goresan benda-benda tumpul *

b.  Filter Ultra Violet (UV)

Filter Ultra Violet mirip dengan dengan Filter Clear, Tetapi Filter Ultra Violet selain berfungsi melindungi lensa dari kotoran debu, juga mampu fungsi lain yaitu menyaring sinar ultra violet yang berdampak pada hasil foto menjadi berkabut atau dengan istilah lain Haze. Cahaya yang membawa sinar ultra violet biasanya berada pada obyek-obyek semacam daerah pegunungan dan pantai. Dengan memakai Filter Ultra Violet ini, maka cahaya yang masuk ke dalam lensa akan disaring terlebih dahulu melalui filter, sehingga hasil foto akan lebih menampilkan ketajamannya. Efek pemakaian pada filter ini lebih kelihatan pada kamera jenis manual atau kamera yang masih menggunakan media penyimpanannya dengan film seluloid. Sedangkan untuk kamera digital tidak begitu kelihatan efeknya, hal itu dikarenakan efek dari sinar ultra violet sudah tereduksi dengan sensor beberapa jenis kamera  yang bergitu canggih.

 

Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Filter-Ultra-Violet.jpg

 

 

 

 

 

Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Karya-fotografi-dengan-pemakaian-Filter-Ultra-Violet-300x225.jpg

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/perbedaan-Karya-fotografi-dengan-filter-UV-dan-tidak-300x298.jpg

 

 

 

 

 

 

 

* Pemakaian Filter Ultra Violet akan menahan sinar ultra violet yang menyebabkan hasil foto berkabut. Dengan menggunakan filter ini, maka hasil foto yang dibidik dapat terjaga ketajaman dan realitas warnannya* 

c.  Filter Neutral Density (ND)

   Filter Neutral Density (ND) merupakan filter kamera fotografi yang berfungsi untuk menurunkan cahaya yang berlebihan dengan jangka waktu yang lebih lama dalam pengeksekusian exposure, terutama keadaan di siang bolong. Filter ini mampu menciptakan kesan redup dalam cuaca yang begitu terik. Keadaan ini bisa dianalogikan dengan pemakaian sebuah kacamata hitam di siang hari. Apabila kita berjalan di siang hari yang terik dengan menggunakan kaca mata hitam, maka pandangan mata kita terhadap obyek yang ada dipenglihatan akan tercipta dengan suasana keredupan. Demikian juga dengan kamera fotografi yang menggunakan Filter Neutral Density akan menciptakan suatu keredupan dalam hasilnya nanti meskipun cucanya dalam keadaan panas dari terik matahari yang menyinarinya. Pemakaian filter ini akan tampak hidup jika dikaitkan dengan karakter gerakan air, misalnya arus air kali yang mengalir dengan derasnya di daerah pegunungan atau arus air terjun yang deras turun dari perbukitan atau tempat yang lebih tinggi. Untuk melakukan pemotretan efek air yang bergerak,  maka perlu menggunakan kecerpatan yang rendah anatara 15 atau 30, karena pemilihan kecepatan rendah itu, maka kebutuhan akan keberadaan tripod harusdipenuhi agar kamera tidak mengalami guncangan. Pemilihan ini didasari supaya arus deras dari air tersebut dapat terekam dengan baik dalam waktu yang lebih lama,  sehingga menimbulkan kesan percikan air yang halus. Kalau tanpa menggunakan filter, secara otomatis akan menciptakan keoveran dari proses exposurenya. Tetapi kalau memakai filter ini cahaya disekeliling akan diturunkan intensitasnya sehingga berdampak menciptakan suatu keredupan dengan disertai proses exposure dalam waktu yang lama. Lamanya proses penekanan shutter speed dari proses exposure tergantung dari pemilihan filternya, karena pada jenis Filter Neutral Density (ND) terdapat beberapa pilihan.

 

                                       Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Filter-Neutral-Density-ND.jpg

 

 

                                      Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Sebuah-karya-fotografi-dengan-pemakaian-Filter-Neutral-Density-dengan-waktu-perkaman-5-detik-300x201.jpg

 

 

                                   Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Hasil-karya-fotografi-antara-yang-tidak-memakai-Filter-ND-dan-karya-yang-memakai-Filter-ND-300x109.jpg

* Pemakaian Filter Neutral Density akan mengurangi pencahayaan yang lebih, sehingga hasil gambar akan terlihat lebih tajam dan lembut meskipun dengan menggunakan kecepatan di bawah standard *

d. Filter Graduated Neutral Density (GND)

Pada prinsipnya penggunaan Filter Graduated Neutral Density (GND) mirip dengan Filter Neutral Density (ND), hanya perbedaannya terletak pada nilai intensitas penurunannya. Pada Filter Graduated Neutral Density (GND) nilai penurunannya adalah setengahnya dari Filter Neutral Density (ND). Pemakaian filter ini cocok untuk pembuatan karya fotografi bertemakan pada kategori Landscape atau pemotretan pemandangan Misalkan pemandangan pegunungan atau pantai. Pada pemotretan pemandangan yang luas nilai kelebihan cahaya selalu berada pada wilayah atas frame bidikan, atau dengan kata laian kelebihan berada di wilayah langit. Dengan pemakaian filter ini , maka intensitas kelebihan cahaya langit akan dikurangi dan wilayah bagian di bawahnya tetap terjaga keasliannya. Filter Graduated Neutral Density (GND) dalam visualisasi wujudnya berbentuk kaca lingkaran yang warnanya ada dua bagian gelap dan clear secara grdasi. Dua warna inilah yang menghasilkan efek pada foto bidikan dengan karakter perbedaan intensitasnya. Dalam pemakiannya tentu saja posisi warna gelap berada pada bagian atas sebagai berfungsi sebagai penahan kuatnya cahaya langit.

                                        Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Filter-Graduated-Neutral-Density-300x196.jpg

 

 

                                     Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Sebuah-karya-fotografi-dengan-pemakaian-Filter-Grduated-Neutral-Density-300x199.jpg

 

 

                                   Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Karya-fotografi-dengan-penggunaan-Filter-GND-300x200.jpg

 

 

                                  Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Perpedaan-nilai-penurunan-cahaya-pada-pemakaian-Filter-GND-300x199.jpg

* Pemakaian Filter Graduated Neutral Density (GND) akan mengurangi cahaya yang lebih walaupun tidak sebanyak dengan Filter ND. Pemakaian filter ini hasil foto akan tampak bagian atasnya yang menampilkan langit terlihat lebih redup sedangkan bagian bawahnya terlihat normal *

e. Filter Polarizing

Filter Polarizing dalam fotografi memberikan nilai lebih pada saturation yaitu akan menaikan ketajaman pewarnaan obyek bidikan hingga hasilnya dapat menciptakan ruang yang dalam. Filter ini sangat baik dalam menciptakan karya foto pemandangan atau bersifat natural. Perbedaan hasil pemotretan sangat mencolok ketika kita memakai dan tidak memakai filter ini. Selaian mencitakan ketajaman pewarnaan, filter ini mampu meredam pantulan atau refleksi benda bidikan terhadap lensa kamera, seperti pada pemotretan di sebuah kolam ikan atau aquarium. Pantulan goyangan air yang menimbulkan efek akan diredam sehingga hasilnya akan terlihat natural.

 

                                        Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Filter-Polarizing-300x225.jpg

                                       Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Sebuah-karya-fotografi-dengan-pemakaian-Filter-Polarizing-300x199.jpg

 

                                  Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Perpedaan-hasil-karya-fotografi-antara-yang-memakai-dan-tidak-memakai-Filter-Polarizing-300x221.jpg

* Pemakaian Filter Polarizing akan menciptakan kedalaman pewarnaan terhadap gambar sehingga hasilnya mencerminkan adanya ruang, dimana gambar dari bidikan akan terlihat lebih hidup bagaikan dari aslinya *

f. Filter Infra Red/ Infra Merah (IR)

Filter Infra Red dalam fotografi berfungsi meloloskan sinar gelombang infra red dan akan menahan dampak dari sinar lainnya yang masuk ke dalam lensa kamera. Penggunaan filter ini akan menciptakan kesan tersendiri sehingga hasilnya dapat digolongkan hasil karya fotografi seni. Efek yang dihasilkan yaitu mampu membuat obyek bidikan terkesan dalam pewarnaan bernuansa kemerahan. Penggunaan filter ini akan lebih baik jika obyek yang difoto adalah pemandangan sehingga menghasilkan sebuah karya foto dengan visualisasi pencerminan suasana imajinatif, seolah-olah kita berada di alam yang lain . Efek keadaan nyata juga dapat dihasilkan dengan berbagai macam karakter perpaduan warna tergantung dari versi filter yang dipakainya.

 

                                        Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Filter-Infra-Red-merk-Hoya-300x126.jpg

 

 

                                    Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Karya-fotografi-dengan-pemakaian-Filter-Inrfra-Red-300x225.jpg

 

 

                                   Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Karya-fotografi-dengan-pemakaian-Filter-Infra-Red-300x197.jpg

* Pemakaian Filter Infra Red atau Flter Infra Merah akan menimbulkan efek khusus yang mencerminkan kesan tersendiri bagaikan suasana di alam lain apabila obyek yang dibidik adalah pemandangan. Hasil fotografi dengan pemakaian Filter Infra Red akan menciptakan seni fotografi dimana nilai seni akan tampak lebih tinggi *

g. Filter Soft atau Filter Close-Up

Filter Soft dalam fotografi adalah filter yang mampu menciptakan kesan lembut atau efek halus terhadap obyek yang menjadi bidikannya itu. Filter Soft sangat cocok untuk pemotretan model terutama dengan pengambilan type of shotnya benbentuk Close-Up, seperti pemotretan model untuk iklan sabun kecantikan atau alat-alat kecantikan lainnya. Dengan memakai filter ini, maka obyek wanita yang dipotret secara close-Up itu akan terlihat menggambarkan kelembutan pada paras wajahnya, sehingga hasil foto terlihat cantik dan mulus. Filter ini juga ada yang menggolongkannya pada Filter Close-Up yang berfung si sama yaitu menciptakan secara deti tentang karakter dari obyek bidikan baik manusia, hewan atau tanaman.

 

                                        Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Filter-Close-Up-300x200.jpg

 

 

                                      Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Sebuah-karya-fotografi-dengan-pemakaian-filter-Soft-atau-close-up-300x225.jpg

 

 

                                   Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Sebuah-karakter-dari-bunga-akan-tampak-realistik-jika-dipadu-dengan-Filter-Close-Up-300x223.jpg

* Pemakaian Filter Close-Up akan menciptakan kesan kelembuatan pada obyek terutama obyek wanita yang dipotret secara Close-Up. Hasil fotografi ini sering dipakai dalam menciptakan sarana periklanan mialnya Poster di majalah atau di koran  *

h. Filter Gradasi

Filter Gradasi pada fotografi merupakan filter perpaduan secara gradasi dari dua warna yang dapat menghasilkan efek pada hasil pemotretan dengan karakter warna yang sama. Intensitas perpaduan dari dua warna ini sangat halus perubahannya sehingga hasil foto tidak terlihat patah dalam memisahkan warna-warna tersebut. Dalam filter ini jenis perpaduan warnanya bergagam bisa merah denga kuningm merah dengan hijau, merah dengan biru serta yang laiannya. Hasil karya ini hanya untuk mendapatkan suatu kesan keunikan tersendiri sehingga hasilnya dapat diklasifikasikan dalam fotografi seni.

 

                                         Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/beberap-filter-gradasi-dalam-fotografi-300x202.jpg

 

 

                                     Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Karya-fotografi-dengan-pemakaian-Filter-Gradasi-300x225.jpg

 

 

                                    Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/dua-warna-300x214.jpg

* Pemakaian Filter Gradasi akan menciptakan gambar dengan pengolahan warna secara gradasi. Warna yang dihasilkan sama persis dari warna filternya yang terdiri dari dua warna dalam transisi yang lembut. Hasil fotonya dari pemakaian filter ini dapat diklasifikasikan sebagai seni fotografi *

i. Filter Star atau Filter Cross lens

Filter Star atau Filter Cross Lens dalam fotografi memberikan efek bintang atau tanda silang pada foto yang obyek fotonya berkarakterkan cahaya baik lampu pijar maupun cahaya lilin atau api. Filter ini sangat baik ketika kita mau memotret sebuah pemandangan kota yang dipenuhi dengan cahaya lampu jalan berpijar di malam hari. Apabila keadaan tersebut dipotret dengan menggunakan Filter Cross Lens atau Filter Star, maka cahaya lampu pijar dipinggir jalan tersebut akan menghasilkan efek silang atau efek bintang bersinar. Demikian juga apa bila kita mau pemotret cahaya lilin, maka akan menimbulkan efek bintang pada api lilin tersebut.

 

                                            Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Filter-Star-atau-Cross-lens-300x225.jpg

 

 

                                            Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Karya-fotografi-dengan-pemakaian-Filter-Cross-lens-atau-Filter-Star-300x199.jpg

 

 

                                         Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Karya-fotografi-dengan-pemakaian-Filter-Star-atau-Cross-Lens-300x198.jpg

* Pemakaian Filter Star atau Filter Cross Lens akan menciptakan efek bintang atau sinar yang memancar dari cahaya lampu yang menjadi obyeknya. Filter ini akan dapat menciptakan karya foto menarik, jika yang dipotret adalah suasana malam hari dengan penuhcahaya lampu terutama lampu berwarna-warni *

2. Flash (Cahaya Bantuan)

           Flash atau disebut juga dengan istilah Blitz, merupakan salah satu peralatan dalam fotografi yang berfungsi memberikan bantuan pencahayaan secara elektrik. Dalam menciptakan karya fotografi adakalanya kita tidak mempergunakan cahaya bantuan berupa cahaya elektrik yaitu flash, tetapi menggunakan cahaya alam dengan mempermainkan pencahayaan yang tepat antara ASA, kecepatan dan diafragma. Tetapi apabila kondisi dalam keadaan yang minim cahaya misalnya pemotretan di dalam ruangan atau didalam rumah maupun di dalam gedung, maka secara automatis flash sebagai cahaya bantuan tentu kita perlukan terlebih lagi apabila melakukan pemotretan di malam hari berada di luar gedung atau outdor, maka keberadaan flash tidak dapat ditolak lagi. Pada model kamera Digital Sigle Lens Reflex atau DSLR yang beredar di tengah masyarakat sudah dilengkapi dengan cahaya bantuan flash. Dalam penggunaannyapun sudah diatur melalui beberapa pemprograman yang telah diseting oleh system kamera itu sendiri. Namun demikian jika kita mempergunakan sistem manual dalam menentukan pencahayaan juga bisa dilakukan dengan cara penghitungan naluri sendiri. Dalam mempergunakan flash yang berasal dari kamera hendaknya diperhatikan besarnya kapasitas kekuatan cahaya flash. Cahaya flash dalam bawaan kamera membunyai jangkauan antara 1,5 meter hingga maksimal jangkauannya 5 meter. Apabila melakukan pemotretan yang jaraknya lebih dari 5 meter misalnya ketika melakukan pemotretan di sebuah konser musik diatas panggung dimana posisi pemotret berada di jarak 10 meter, maka flash yang ada dikamera tersebut tidak ada artinya atau tidak ada gunanya. Kenyataan itu cahaya flash yang keluar disaat tombil shutter ditekan tidak menjangkau obyek sasaran sehingga hasilnya terliat under atau kurang cahaya alias gambarnya redup. Sebaliknya jika melakukan pemotretan terlalu dekat dengan obyek maka hasilnya akan menyebabkan over hingga gambarnya terlihat putih keterangan. Dari kenyataan itu, maka dalam mempergunakan flas bawaan kamera agar memperhitungkan secara cermat jarak antara obyek dengan kamera.

           Jika kita melakukan pemotretan dengan hasil berkualitas baik dari segi bantuan pencahayaan flash, maka perlu adanya lampu flash eksternal atau terpisah. Lampu flash eksternal banyak jenisnya dari beragam merek serta harga yang berfariasi, mulai dari yang murah dengan bentuk flah yang sederhana sampai pada harga menengah bahkan harga yang mahal dengan kualitas baik serta serta canggih dalam penggunaannya. Untuk mensikronkan lampu flash eksternal disarankan memakai lampu flas yang sama mereknya dengan kamera. Pemakian merek yang sama antara flash dan amera akan mempermudah sinkronisasi dalam proses exposure. Pada lampu flash menengah ke atas sudah dilengkapi dengan pengaturan secara automatis yang disebut dengan TTL. Flash akan menyesuaikan dengan kondisi ruangan serta menyikronkan dengan setingan antar diafragma dan kecepatan. Namun jika kita menghendaki dengan cara manual juga bisa dilakukan. Dalam mempergunakan flash ini perlu diperhitungkan kekuatan dari sinar yang dihasilkan terhadap obyek bidikan, sehingga hasil yang didapat bisa menjangkau secara merata dan terukur.

           Dalam penggunaannya terdapat beberapa teknik, misalnya teknik menempatkan langsung diatas kamera dengan mengarahlan lampu flash secara langsung akan menghasilkan ketajaman efek garis hitam dibelakang obyek, terutama untuk pemotretan obyek tunggal misalnya orang dengan bentuk frame close-up, sehingga hasilnya kurang menarik. Terkecuali untuk jarak yang jauh atau untuk obyek orang berkelompok, efek bayangan tidak begitu jelas terlihat. Keadaan ini bisa dimklumi mengingat lokasi tidak memungkinkan misalnya berada di luar atau di halaman. Keadaan akan lain hasilnya jika pemotretan lampu flash diarahkan pada pemantulan dengan cara memutar sudut arah flash ke atas dengan harapan cahayanya dipantulkan melalui plafon yang ada di dalam ruangan. Cara seperti ini akan menghasilkan foto yang merata pencahayaannya karena efek bayangan akan jatuh di bawah obyek dan tidak akan terlihat didalam hasilnya. Teknik ini dilakukan hanya khusus dalam ruangan atau gedung. Teknik lain juga dapat diaplikasikan dengan cara memisah flash dari kamera dan ditempatkan di samping atau dengan cara menambahnya dalam format satu flash di taruh di atas kamera sementara flash yan lain ditaruh di samping bisa kiri atau kanan yang terhubung dengan kabel atau alat khusus sinkronisasi flash tanpa kabel. Pada teknik semacam ini akan menghasilkan pencahayan merata dan tanpa ada bayangan meskipun obyek yang dipotret adalah orang tunggal. Pada teknik ini flash yang ada di atas kamera berfungsi sebagai key light untuk menyinari obyek sementara flash yang ada diposisi samping berfungsi sebagai fill light untuk menghantam bayangan obyek.

 

                                       Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Single-Lens-Reflex-Camera-Auto-Focus-Format-35mm-merek-Canon-300x300.jpg

 

                                          Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/kamera-fotografi-dengan-flash-eksternal-di-pasang-diatas-kamera-214x300.jpg

 

                                Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/Lampu-flash-yang-ditaruh-di-samping-kamera-berfungsi-menghilangkan-bayangan-pada-obyek-253x300.jpg

 

 

                                     Description: http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/87/2012/11/lampu-flash-267x300.jpg

* Lampu Flash dalam fotografi berfungsi sebagai tambahan pencahayaan secara elektrik ketika suasana dalam keadaan kurang cahaya. keberadaan flash dalam kamera sangat berguna ketika suasana pemotretan dilakukan di dalamruangan atau suasana malam di luar ruangan. Dalam kamera fotografi terdapat dua jenis flash yaitu flash yang berada langsung pada kamera atau flash internal dan flash yang dipasang secara terpisah sebagai flash eksternal *

BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

         Filter dalam dunia fotografi dapat sebagai penyaring pencahayaan yang masuk dalam lensa guna pembakaran sebuah film. Filter juga berfungsi sebagai alat untuk penciptaan efek tertentu hingga terciptanya karakter khusus terhadap obyek yang dibidiknya. Penciptaan efek tersebut tergantung dari jenis filter yang digunakan dalam melakukan pemotretan. Jenis filter dalam fotografi telah beredar di tengah masyarakat, dan beberapa filter tersebut akan diuraikan penjelasnnya sebagai berikut ini :

1.      Filter Clear atau Normal

2.      Filter Ultra Violet (UV)

3.      Filter Neutral Density (GND)

4.      Filter Polarizing

5.      Filter Infra Red/Infra Merah (IR)

6.      Filter Soft atau Filter Close-Up

7.      Filter Gradasi

8.      Filter Star atau Filter cross Lens

          Flash atau disebut juga dengan istilah Blitz, merupakan salah satu peralatan dalam fotografi yang berfungsi memberikan bantuan pencahayaan secara elektrik. Dalam menciptakan karya fotografi adakalanya kita tidak mempergunakan cahaya bantuan berupa cahaya elektrik yaitu flash, tetapi menggunakan cahaya alam dengan mempermainkan pencahayaan yang tepat antara ASA, kecepatan dan diafragma.

 

B.     Saran

Diharapkan para pembaca dapat mengerti apa yang dimaksud dari penulisan makalah ini, dan jika masih kurang mengerti carilah sumber-sumber yang berhubungan dengan materi ini.

 

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Sugiarto, Atok. 2006. Indah Itu Mudah, Buku Paduan Fotografi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sugiarto, Atok. 2006. Cuma Buat yang Ingin Jago Foto. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hadiiswa. 2008. Fotografi Digital: Membuat Foto Indah dengan Kamera Saku. Jakarta :   Mediakita.

https://pakarkomunikasi.com/perkembangan-teknologi-informasi-di-indonesia

Share :

Komentar Facebook:

0 Komentar Blog:

Entri Populer