MAKALAH
ALAT-ALAT DAN BAGIAN PENDUKUNG FOTOGRAFI
NAMA
ANGGOTA KELOMOK VII :
v SITI
LESTARI AFD
116 028
v JENI WULANDARI AFD 115 084
v DIDI RAHMAN AFD
116 042
v RIKARDO PURBA AFD
116 029
v DANDI
EFRATA AFD
116 058
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat,inayah,taufik dan hidayah NYA,sehingga
kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang selesai tepat pada waktunya yang berjudul ”ALAT-ALAT DAN BAGIAN PENDUKUNG
FOTOGRAFI”
Penulisan makalah
adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Pengembangan Media Foto. Dalam penyusunan tugas atau materi ini,tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi serta dalam penulisan makalah ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini,khususnya kepada:
Samson baenea, S.kom,
M.kom, selaku
dosen mata kuliah pengembangan media foto yang meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran dalam pelaksanaan bimbingan,pengarahan,dorongan dalam rangka
menyelesaikan makalah ini.
Rekan-rekan kerja dan mahasiwa Teknologi Pendidikan Universitas
Palangka Raya angkatan 2016
Dalam penulisan
makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik teknik penulisan atau
materi.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,khususnya bagi penulis sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Aamiin.
Palangka Raya,15 September 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang....................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah.................................................................................................................. 1
Tujuan.................................................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
Peralatan Fotografi................................................................................................................ 2
Filter....................................................................................................................................... 2
Flas......................................................................................................................................... 16
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................................ 20
Saran...................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kamera
adalah alat paling popular dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari Camera obscura, yang artinya “ruang
gelap”, mekanisme awal untuk memproyeksi tampilan dimana suatu ruangan
berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern. Dalam dunia
fotografi kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu
bayangan potret pada lembaran film. Sejak
diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi
dikenal sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagi masyarakat dunia.
Seiring berjalannya waktu dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian pesat.
Perkembangan teknologi yang canggih pengambilan gambar saat ini bisa dilakukan
setiap hari hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan gambar akan
terlihat mudah. Dalam pemotretan, selain menggunakan kamera dengan segala
fasilitasnya, ada kalanya kita memerlukan alat pendukung untuk memaksimalkan
hasil pemotretan kita. Alat pendukung ini sangat berguna untuk membantu kita
dalam setiap pemotretan dan penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada
kebutuhan kita. Penggunaan alat bantu dapat mempengaruhi hasil pemotretan yang
akan kita peroleh. Semuanya tergantung pada sejauh mana kreatifitas kita dalam
menciptakan karya fotografi dan seperti apa foto yang kita inginkan.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
fungsi filter dan beberapa jenis filter dalam teknik fotografi ?
2.
Apa
fungsi flas dalam teknik fotografi ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
fungsi filter dan beberapa jenis filter dalam teknik fotografi
2.
Mengetahui
fungsi flas dalam teknik fotografi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Teknik
Fotografi (Peralatan Pendukung)
Sebuah kamera merupakan alat utama dalam dunia
fotografi, karena alat ini sebagai sarana pembidik sekaligus sebagai perekam
gambar terhadap obyek atau peristiwa yang ingin dijadikan pentransferan
imajinatif moment estetis. Selain kamera sebagai senjata para fotografer, juga
terdapat beberapa peralatan atau perlengkapan lainnya guna untuk mempermudah
dalam mengambilan obyek serta mendapatkan beberapa kesan atau karakter khusus
pada karya fotografi yang akan diciptakannya nanti. Beberapa peralatan tersebut
diantaranya adalah Filter sebagai alat untuk menciptakan karakter khusus pada
hasil foto, Flash sebagai alat bantu penciptaan cahaya, Tripod atau Monopod
sebagai alat penyanggah kamera, Shutter Release sebagai alat penekan yang
digunakan dalam jarak jauh dari kamera dan Vertical Grip untuk mempermudah
dalam pengambilan gambar dalam posisi vertical dan sekaligus sebagai cadangan
baterai. Masing-masing peralatan yang telah disebutkan di atas sering
kali digunakan dalam melakukan pemotretan baik di dalam ruangan atau diluar
ruangan. Tentu saja masing-masing mempunyai fungsi dan karakter penggunaannya
serta efek dari hasil foto terhadap peralatan yang telah disebutkan diatas.
Berikut ini akan dijelaskan secara terperinci dari peralatan tersebut
diantaranya sebagai berikut :
1. Filter
Filter
dalam dunia fotografi dapat sebagai penyaring pencahayaan yang masuk dalam
lensa guna pembakaran sebuah film. Filter juga berfungsi sebagai alat
untuk penciptaan efek tertentu hingga terciptanya karakter khusus terhadap
obyek yang dibidiknya. Penciptaan efek tersebut tergantung dari jenis filter
yang digunakan dalam melakukan pemotretan. Filter dalam fotografi berbentuk
ring lingkaran terbuat dari bahan kaca khusus dengan karakter beraneka ragam
yang mencerminkan efek pada hasil fotografi. Pemasangan atau penempatan filter
pada kamera fotografi dipasang di depan lensa kamera dengan cara memutar ring
filternya, dan diameter ring filter ini harus sesuai dengan besarnya diameter
lensa kamera. Berbagai macam jenis filter dalam fotografi telah beredar di
tengah masyarakat, dan beberapa filter tersebut akan diuraikan penjelasnnya
sebagai berikut ini :
a. Filter
Clear atau Normal
Filter Clear adalah dalam dunia
fotografi berfungsi untuk melindungi lensa kamera. Filter ini tidak menciptakan
efek terhadap hasil bidikan, tetapi hanya untuk melindungi dari lensa kamera
terhadap debu yang riskan menempel pada lensa hingga pada akhirnya nanti
mengganggu dari pencahayaan yang masuk. Filter ini sering juga disebut dengan
filter normal, disebut demikian karena tidak berefek terhadap hasil pencahayaan
yang masuk dalam lensa kamera pada waktu terjadinya proses exposure. Adalah
fatal jika lensa kamera tergores karena adanya benturan benda tumpul yang
secara tidak sengaja dalam pembawaan kamera. Berkat adanya filter clear ini,
maka lensa kamera yang harganya mahal itu bisa terselamatkan, meskipun harus
mengorbankan ring filternya, minimal kita hanya menganti ongkos yang ringan
yaitu membeli filternya daripada harus membeli lensanya dengan harga mahal itu.
*
Filter Clear dalam fotografi berfungsi sebagai pelindung lensa kamera dari
unsur kotoran debu yang selalu mudah menempel pada saat melakukan pemotretan di
luar gedung. Selain itu juga menjaga lensa terbebas dari goresan benda-benda
tumpul *
b. Filter Ultra Violet (UV)
Filter
Ultra Violet mirip dengan dengan Filter Clear, Tetapi Filter Ultra Violet
selain berfungsi melindungi lensa dari kotoran debu, juga mampu fungsi lain
yaitu menyaring sinar ultra violet yang berdampak pada hasil foto menjadi berkabut
atau dengan istilah lain Haze. Cahaya yang membawa sinar ultra violet biasanya
berada pada obyek-obyek semacam daerah pegunungan dan pantai. Dengan memakai
Filter Ultra Violet ini, maka cahaya yang masuk ke dalam lensa akan disaring
terlebih dahulu melalui filter, sehingga hasil foto akan lebih menampilkan
ketajamannya. Efek pemakaian pada filter ini lebih kelihatan pada kamera jenis
manual atau kamera yang masih menggunakan media penyimpanannya dengan film
seluloid. Sedangkan untuk kamera digital tidak begitu kelihatan efeknya, hal
itu dikarenakan efek dari sinar ultra violet sudah tereduksi dengan sensor
beberapa jenis kamera yang bergitu canggih.
* Pemakaian Filter Ultra Violet akan
menahan sinar ultra violet yang menyebabkan hasil foto berkabut. Dengan
menggunakan filter ini, maka hasil foto yang dibidik dapat terjaga ketajaman
dan realitas warnannya*
c.
Filter Neutral Density (ND)
Filter Neutral Density (ND) merupakan filter
kamera fotografi yang berfungsi untuk menurunkan cahaya yang berlebihan dengan
jangka waktu yang lebih lama dalam pengeksekusian exposure, terutama keadaan di
siang bolong. Filter ini mampu menciptakan kesan redup dalam cuaca yang begitu
terik. Keadaan ini bisa dianalogikan dengan pemakaian sebuah kacamata hitam di
siang hari. Apabila kita berjalan di siang hari yang terik dengan menggunakan
kaca mata hitam, maka pandangan mata kita terhadap obyek yang ada dipenglihatan
akan tercipta dengan suasana keredupan. Demikian juga dengan kamera fotografi
yang menggunakan Filter Neutral Density akan menciptakan suatu keredupan dalam
hasilnya nanti meskipun cucanya dalam keadaan panas dari terik matahari yang
menyinarinya. Pemakaian filter ini akan tampak hidup jika dikaitkan dengan
karakter gerakan air, misalnya arus air kali yang mengalir dengan derasnya di
daerah pegunungan atau arus air terjun yang deras turun dari perbukitan atau
tempat yang lebih tinggi. Untuk melakukan pemotretan efek air yang bergerak,
maka perlu menggunakan kecerpatan yang rendah anatara 15 atau 30, karena
pemilihan kecepatan rendah itu, maka kebutuhan akan keberadaan tripod
harusdipenuhi agar kamera tidak mengalami guncangan. Pemilihan ini didasari
supaya arus deras dari air tersebut dapat terekam dengan baik dalam waktu yang
lebih lama, sehingga menimbulkan kesan percikan air yang halus. Kalau
tanpa menggunakan filter, secara otomatis akan menciptakan keoveran dari proses
exposurenya. Tetapi kalau memakai filter ini cahaya disekeliling akan diturunkan
intensitasnya sehingga berdampak menciptakan suatu keredupan dengan disertai
proses exposure dalam waktu yang lama. Lamanya proses penekanan shutter speed
dari proses exposure tergantung dari pemilihan filternya, karena pada jenis
Filter Neutral Density (ND) terdapat beberapa pilihan.
*
Pemakaian Filter Neutral Density akan mengurangi pencahayaan yang lebih,
sehingga hasil gambar akan terlihat lebih tajam dan lembut meskipun dengan
menggunakan kecepatan di bawah standard *
d.
Filter Graduated Neutral Density (GND)
Pada
prinsipnya penggunaan Filter Graduated Neutral Density (GND) mirip dengan
Filter Neutral Density (ND), hanya perbedaannya terletak pada nilai intensitas
penurunannya. Pada Filter Graduated Neutral Density (GND) nilai penurunannya
adalah setengahnya dari Filter Neutral Density (ND). Pemakaian filter ini cocok
untuk pembuatan karya fotografi bertemakan pada kategori Landscape atau
pemotretan pemandangan Misalkan pemandangan pegunungan atau pantai. Pada
pemotretan pemandangan yang luas nilai kelebihan cahaya selalu berada pada
wilayah atas frame bidikan, atau dengan kata laian kelebihan berada di wilayah
langit. Dengan pemakaian filter ini , maka intensitas kelebihan cahaya langit
akan dikurangi dan wilayah bagian di bawahnya tetap terjaga keasliannya. Filter
Graduated Neutral Density (GND) dalam visualisasi wujudnya berbentuk kaca
lingkaran yang warnanya ada dua bagian gelap dan clear secara grdasi. Dua warna
inilah yang menghasilkan efek pada foto bidikan dengan karakter perbedaan
intensitasnya. Dalam pemakiannya tentu saja posisi warna gelap berada pada
bagian atas sebagai berfungsi sebagai penahan kuatnya cahaya langit.
*
Pemakaian Filter Graduated Neutral Density (GND) akan mengurangi cahaya
yang lebih walaupun tidak sebanyak dengan Filter ND. Pemakaian filter ini hasil
foto akan tampak bagian atasnya yang menampilkan langit terlihat lebih redup
sedangkan bagian bawahnya terlihat normal *
e. Filter Polarizing
Filter Polarizing dalam fotografi
memberikan nilai lebih pada saturation yaitu akan menaikan ketajaman pewarnaan
obyek bidikan hingga hasilnya dapat menciptakan ruang yang dalam. Filter ini
sangat baik dalam menciptakan karya foto pemandangan atau bersifat natural. Perbedaan
hasil pemotretan sangat mencolok ketika kita memakai dan tidak memakai filter
ini. Selaian mencitakan ketajaman pewarnaan, filter ini mampu meredam pantulan
atau refleksi benda bidikan terhadap lensa kamera, seperti pada pemotretan di
sebuah kolam ikan atau aquarium. Pantulan goyangan air yang menimbulkan efek
akan diredam sehingga hasilnya akan terlihat natural.
*
Pemakaian Filter Polarizing akan menciptakan kedalaman pewarnaan terhadap
gambar sehingga hasilnya mencerminkan adanya ruang, dimana gambar dari bidikan
akan terlihat lebih hidup bagaikan dari aslinya *
f. Filter Infra Red/ Infra Merah (IR)
Filter
Infra Red dalam fotografi berfungsi meloloskan sinar gelombang infra red dan
akan menahan dampak dari sinar lainnya yang masuk ke dalam lensa kamera.
Penggunaan filter ini akan menciptakan kesan tersendiri sehingga hasilnya dapat
digolongkan hasil karya fotografi seni. Efek yang dihasilkan yaitu mampu
membuat obyek bidikan terkesan dalam pewarnaan bernuansa kemerahan. Penggunaan
filter ini akan lebih baik jika obyek yang difoto adalah pemandangan sehingga
menghasilkan sebuah karya foto dengan visualisasi pencerminan suasana
imajinatif, seolah-olah kita berada di alam yang lain . Efek keadaan nyata juga
dapat dihasilkan dengan berbagai macam karakter perpaduan warna tergantung dari
versi filter yang dipakainya.
*
Pemakaian Filter Infra Red atau Flter Infra Merah akan menimbulkan efek khusus
yang mencerminkan kesan tersendiri bagaikan suasana di alam lain apabila obyek
yang dibidik adalah pemandangan. Hasil fotografi dengan pemakaian Filter Infra
Red akan menciptakan seni fotografi dimana nilai seni akan tampak lebih tinggi
*
g.
Filter Soft atau Filter Close-Up
Filter
Soft dalam fotografi adalah filter yang mampu menciptakan kesan lembut atau
efek halus terhadap obyek yang menjadi bidikannya itu. Filter Soft sangat cocok
untuk pemotretan model terutama dengan pengambilan type of shotnya benbentuk
Close-Up, seperti pemotretan model untuk iklan sabun kecantikan atau alat-alat
kecantikan lainnya. Dengan memakai filter ini, maka obyek wanita yang dipotret
secara close-Up itu akan terlihat menggambarkan kelembutan pada paras wajahnya,
sehingga hasil foto terlihat cantik dan mulus. Filter ini juga ada yang
menggolongkannya pada Filter Close-Up yang berfung si sama yaitu menciptakan
secara deti tentang karakter dari obyek bidikan baik manusia, hewan atau
tanaman.
*
Pemakaian Filter Close-Up akan menciptakan kesan kelembuatan pada obyek
terutama obyek wanita yang dipotret secara Close-Up. Hasil fotografi ini sering
dipakai dalam menciptakan sarana periklanan mialnya Poster di majalah atau di
koran *
h.
Filter Gradasi
Filter
Gradasi pada fotografi merupakan filter perpaduan secara gradasi dari dua warna
yang dapat menghasilkan efek pada hasil pemotretan dengan karakter warna yang
sama. Intensitas perpaduan dari dua warna ini sangat halus perubahannya
sehingga hasil foto tidak terlihat patah dalam memisahkan warna-warna tersebut.
Dalam filter ini jenis perpaduan warnanya bergagam bisa merah denga kuningm
merah dengan hijau, merah dengan biru serta yang laiannya. Hasil karya ini
hanya untuk mendapatkan suatu kesan keunikan tersendiri sehingga hasilnya dapat
diklasifikasikan dalam fotografi seni.
*
Pemakaian Filter Gradasi akan menciptakan gambar dengan pengolahan warna secara
gradasi. Warna yang dihasilkan sama persis dari warna filternya yang terdiri
dari dua warna dalam transisi yang lembut. Hasil fotonya dari pemakaian filter
ini dapat diklasifikasikan sebagai seni fotografi *
i.
Filter Star atau Filter Cross lens
Filter
Star atau Filter Cross Lens dalam fotografi memberikan efek bintang atau tanda
silang pada foto yang obyek fotonya berkarakterkan cahaya baik lampu pijar
maupun cahaya lilin atau api. Filter ini sangat baik ketika kita mau memotret
sebuah pemandangan kota yang dipenuhi dengan cahaya lampu jalan berpijar di
malam hari. Apabila keadaan tersebut dipotret dengan menggunakan Filter Cross
Lens atau Filter Star, maka cahaya lampu pijar dipinggir jalan tersebut akan
menghasilkan efek silang atau efek bintang bersinar. Demikian juga apa bila
kita mau pemotret cahaya lilin, maka akan menimbulkan efek bintang pada api
lilin tersebut.
*
Pemakaian Filter Star atau Filter Cross Lens akan menciptakan efek bintang atau
sinar yang memancar dari cahaya lampu yang menjadi obyeknya. Filter ini akan
dapat menciptakan karya foto menarik, jika yang dipotret adalah suasana malam
hari dengan penuhcahaya lampu terutama lampu berwarna-warni *
2. Flash (Cahaya
Bantuan)
Flash
atau disebut juga dengan istilah Blitz, merupakan salah satu peralatan dalam
fotografi yang berfungsi memberikan bantuan pencahayaan secara elektrik. Dalam
menciptakan karya fotografi adakalanya kita tidak mempergunakan cahaya bantuan
berupa cahaya elektrik yaitu flash, tetapi menggunakan cahaya alam dengan
mempermainkan pencahayaan yang tepat antara ASA, kecepatan dan diafragma. Tetapi
apabila kondisi dalam keadaan yang minim
cahaya misalnya pemotretan di dalam ruangan atau didalam rumah maupun di dalam
gedung, maka secara automatis flash sebagai cahaya bantuan tentu kita perlukan
terlebih lagi apabila melakukan pemotretan di
malam hari berada di luar gedung atau outdor, maka keberadaan flash tidak dapat
ditolak lagi. Pada model kamera
Digital Sigle Lens Reflex atau DSLR yang beredar di tengah masyarakat sudah
dilengkapi dengan cahaya bantuan flash. Dalam penggunaannyapun sudah diatur melalui
beberapa pemprograman yang telah diseting oleh system kamera itu sendiri. Namun
demikian jika kita mempergunakan sistem manual dalam menentukan pencahayaan
juga bisa dilakukan dengan cara penghitungan naluri sendiri. Dalam
mempergunakan flash yang berasal dari kamera hendaknya diperhatikan besarnya
kapasitas kekuatan cahaya flash. Cahaya flash dalam bawaan kamera membunyai
jangkauan antara 1,5 meter hingga maksimal jangkauannya 5 meter. Apabila
melakukan pemotretan yang jaraknya lebih dari 5 meter misalnya ketika melakukan
pemotretan di sebuah konser musik diatas panggung dimana posisi pemotret berada
di jarak 10 meter, maka flash yang ada dikamera tersebut tidak ada artinya atau
tidak ada gunanya. Kenyataan itu cahaya flash yang keluar disaat tombil shutter
ditekan tidak menjangkau obyek sasaran sehingga hasilnya terliat under atau
kurang cahaya alias gambarnya redup. Sebaliknya jika melakukan pemotretan
terlalu dekat dengan obyek maka hasilnya akan menyebabkan over hingga gambarnya
terlihat putih keterangan. Dari kenyataan itu, maka dalam mempergunakan flas
bawaan kamera agar memperhitungkan secara cermat jarak antara obyek dengan
kamera.
Jika kita
melakukan pemotretan dengan hasil berkualitas baik dari segi bantuan
pencahayaan flash, maka perlu adanya lampu flash eksternal atau terpisah. Lampu
flash eksternal banyak jenisnya dari beragam merek serta harga yang berfariasi,
mulai dari yang murah dengan bentuk flah yang sederhana sampai pada harga
menengah bahkan harga yang mahal dengan kualitas baik serta serta canggih dalam
penggunaannya. Untuk mensikronkan lampu flash eksternal disarankan memakai
lampu flas yang sama mereknya dengan kamera. Pemakian merek yang sama antara
flash dan amera akan mempermudah sinkronisasi dalam proses exposure. Pada lampu
flash menengah ke atas sudah dilengkapi dengan pengaturan secara automatis yang
disebut dengan TTL. Flash akan menyesuaikan dengan kondisi ruangan serta
menyikronkan dengan setingan antar diafragma dan kecepatan. Namun jika kita
menghendaki dengan cara manual juga bisa dilakukan. Dalam mempergunakan flash
ini perlu diperhitungkan kekuatan dari sinar yang dihasilkan terhadap obyek
bidikan, sehingga hasil yang didapat bisa menjangkau secara merata dan terukur.
Dalam
penggunaannya terdapat beberapa teknik, misalnya teknik menempatkan langsung
diatas kamera dengan mengarahlan lampu flash secara langsung akan menghasilkan
ketajaman efek garis hitam dibelakang obyek, terutama untuk pemotretan obyek
tunggal misalnya orang dengan bentuk frame close-up, sehingga hasilnya kurang
menarik. Terkecuali untuk jarak yang jauh atau untuk obyek orang berkelompok,
efek bayangan tidak begitu jelas terlihat. Keadaan ini bisa dimklumi mengingat
lokasi tidak memungkinkan misalnya berada di luar atau di halaman. Keadaan akan
lain hasilnya jika pemotretan lampu flash diarahkan pada pemantulan dengan cara
memutar sudut arah flash ke atas dengan harapan cahayanya dipantulkan melalui
plafon yang ada di dalam ruangan. Cara seperti ini akan menghasilkan foto yang
merata pencahayaannya karena efek bayangan akan jatuh di bawah obyek dan tidak
akan terlihat didalam hasilnya. Teknik ini dilakukan hanya khusus dalam ruangan
atau gedung. Teknik lain juga dapat diaplikasikan dengan cara memisah flash
dari kamera dan ditempatkan di samping atau dengan cara menambahnya dalam
format satu flash di taruh di atas kamera sementara flash yan lain ditaruh di
samping bisa kiri atau kanan yang terhubung dengan kabel atau alat khusus
sinkronisasi flash tanpa kabel. Pada teknik semacam ini akan menghasilkan pencahayan
merata dan tanpa ada bayangan meskipun obyek yang dipotret adalah orang
tunggal. Pada teknik ini flash yang ada di atas kamera berfungsi sebagai key
light untuk menyinari obyek sementara flash yang ada diposisi samping berfungsi
sebagai fill light untuk menghantam bayangan obyek.
*
Lampu Flash dalam fotografi berfungsi sebagai tambahan pencahayaan secara
elektrik ketika suasana dalam keadaan kurang cahaya. keberadaan flash dalam
kamera sangat berguna ketika suasana pemotretan dilakukan di dalamruangan atau
suasana malam di luar ruangan. Dalam kamera fotografi terdapat dua jenis flash
yaitu flash yang berada langsung pada kamera atau flash internal dan flash yang
dipasang secara terpisah sebagai flash eksternal *
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Filter dalam
dunia fotografi dapat sebagai penyaring pencahayaan yang masuk dalam lensa guna
pembakaran sebuah film. Filter juga berfungsi sebagai alat untuk
penciptaan efek tertentu hingga terciptanya karakter khusus terhadap obyek yang
dibidiknya. Penciptaan efek tersebut tergantung dari jenis filter yang
digunakan dalam melakukan pemotretan. Jenis filter dalam fotografi telah
beredar di tengah masyarakat, dan beberapa filter tersebut akan diuraikan
penjelasnnya sebagai berikut ini :
1.
Filter Clear atau Normal
2.
Filter Ultra Violet (UV)
3.
Filter Neutral Density (GND)
4.
Filter Polarizing
5.
Filter Infra Red/Infra Merah (IR)
6.
Filter Soft atau Filter Close-Up
7.
Filter Gradasi
8.
Filter Star atau Filter cross Lens
Flash
atau disebut juga dengan istilah Blitz, merupakan salah satu peralatan dalam
fotografi yang berfungsi memberikan bantuan pencahayaan secara elektrik. Dalam
menciptakan karya fotografi adakalanya kita tidak mempergunakan cahaya bantuan
berupa cahaya elektrik yaitu flash, tetapi menggunakan cahaya alam dengan
mempermainkan pencahayaan yang tepat antara ASA, kecepatan dan diafragma.
B.
Saran
Diharapkan para pembaca dapat
mengerti apa yang dimaksud dari penulisan makalah ini, dan jika masih kurang
mengerti carilah sumber-sumber yang berhubungan dengan materi ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Sugiarto, Atok.
2006. Indah Itu Mudah, Buku Paduan Fotografi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Sugiarto, Atok.
2006. Cuma Buat yang Ingin Jago Foto. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Hadiiswa.
2008. Fotografi Digital: Membuat Foto Indah dengan Kamera Saku. Jakarta : Mediakita.
https://pakarkomunikasi.com/perkembangan-teknologi-informasi-di-indonesia
0 Komentar Blog: